February 4, 2008

Catatan Nocturnal

Malam seperti halnya cinta banyak menginspirasi orang untuk membuat karya, entah cerita, lukisan, lagu bahkan bualan. Seringkali orang-orang yang terinspirasi oleh malam adalah para insomniac, teman saya bilang malah makhluk nocturnal, tidak jauh beda dengan kelelawar atau binatang lainnya. Malam kadang juga digabungkan dengan kata lain sehingga membentuk satu kata baru yang memiliki kononati negatif, seperti kupu-kupu malam. Malam juga sering kali dihubung-hubungkan dengan kejahatan, sesuatu yang kelam atau nista. Di sisi lain, malam adalah saat-saat yang sangat disukai orang untuk berdoa. Mereka bilang bahwa tuhan akan mudah mengabulkan doa apabila kita bersedia bangun di malam hari dan berdoa dengan sungguh-sungguh.


Malam memang penuh dengan inspirasi, saya sendiri juga beberapa kali membuat tulisan (cerpen) yang terinspirasi oleh malam, bahkan saya lebih nyaman menulis ketika malam hari, saat orang-orang sibuk dengan mimpi-mimpinya. Lebih-lebih ketika hujan datang saat malam tiba, entah atmosfer atau memang saya sedang mood untuk menulis, ide-ide bisa dengan deras mengalir. Saya jadi ingat sebuah film (mungkin saya pernah menulis tentang film itu sebelumnya) berjudul Cashback (2006) yang disutradarai oleh Sean Ellis. Film ini menceritakan tentang seorang mahasiswa sekolah seni bernama Ben Willis yang mengalami insomnia karena baru saja putus dengan pacarnya. Cerita berlanjut ketika dia memutuskan untuk bekerja di supermarket dan mengambil jam kerja malam. Di situ dia menemukan karatker-karakter unik dan juga menemukan cinta yang baru. Hal-hal inilah yang menginspirasinya untuk membuat karya-karya lukis yang menakjubkan hingga dia berhasil membuat pameran tunggal meskipun pada awalnya ketika dia memasukkan karya-karyanya ke sebuah gallery tanpa disengaja.


Ketika saya merasakan malam, ada sensasi unik dan ganjil dalam diri saya. Mungkin perasaan seperti itulah yang mendorong saya untuk menulis dan tenggelam dalam ruang imajinasi yang saya ciptakan. Saya merasa hidup sendiri di tengah dunian yang gelap dan mencekam. Hanya ada saya, napas dan tokoh-tokoh ciptaan yang seolah berinteraksi dengan saya. Ini adalah salah satu yang saya kerjakan jika saya insomnia, tentunya kalau pas di rumah ada kamera.



"the bad-beautifully dream" by Asrul Dwi

February 1, 2008

Cerita Cinta dan Dunia dalam Ketidaksadaran


Pendahuluan

Cerita cinta memang banyak memberikan inspirasi. Banyak sekali karya-karya besar yang dilatari cerita cinta dan bahkan beberapa diantaranya cinta menjadi inti utama dari cerita. Sudah tidak terhitung lagi berapa karya yang memuat atau mengisahkan tentang cinta, beberapa diantaranya yang paling dikenang adalah Romeo and Juliet karya Shakespeare, Layla Majnun dan Siti Nurbaya karya Marah Rusli.

Karya sastra tidak hanya menjadi satu-satunya media yang dapat digunakan untuk menceritakan kisah cinta, cerita cinta bisa saja berkeliaran di dalam lukisan, patung, lagu-lagu atau film-film. Banyaknya media dan hal yang menarik dari cinta mendorong para seniman atau penulis untuk mengisahkannya dalam sudut pandang yang berbeda satu dengan yang lainnya. Dua karya yang akan dibahas dalam tulisan ini mungkin dapat mewakili pernyataan tersebut, karya-karya itu adalah sebuah novel karya Chavcay Syaifullah berjudul Payudara (2003) dan Film Wristcutters A Love Story (2007) yang ditulis serta disutradari oleh Goran Dukic.

Payudara bercerita tentang Sakti yang berusaha dengan keras untuk menulis sebuah surat demi menyatakan perasaannya terhadap Payudara. Kemudian cerita berkembang ke arah yang tidak terduga, dan banyak hal-hal yang terjadi di dalamnya merupakan sesuatu yang tidak dapat diterima secara rasional hingga akhirnya kita tahu bahwa sebenarnya semua itu hanya ada pada dunia kegilaan Sakti yang mencintai dokter jiwanya sendiri yang juga bernama Payudara.

Setelah putus dengan pacarnya Zia (dalam film Wristcutters A Love Story) memilih bunuh diri dengan cara mengiris pergelangan tangannya. Setelah itu dia masuk ke dalam dunia yang juga dipenuhi dengan orang-orang yang melakukan bunuh diri, dunia dimana orang-orang tidak bisa tersenyum serta tidak ada bintang di malam hari. Wristcutters A Love Story banyak mendapat nominasi maupun penghargaan, diantaranya Grand Jury Award Namination Sundance Film Festival, Best First Feature Nomination di Spirit Award, Best Feature Film di Gen Art, NY dan Best Narrative Film di Wisconscin Film Festival.

Kedua karya yang berbeda media ini memiliki kemiripan tidak hanya dari segi tema cerita tetapi dikeduanya, hampir sebagian cerita dikembangkan dalam dunia ketidaksadaran alam bawah sadar (unconscious mind) tokoh utama.


Cerita Cinta yang Tragis

Dalam Payudara kisah cinta yang menjadi pengerak cerita, dalam konstruksi masyarakat secara normatif dianggap menyimpang karena kicah cinta itu terjadi antara seorang pasien rumah sakit jiwa dengan dokternya sendiri. Karena alasan tersebut Si Pasien, Sakti, akhirnya diusir dari rumah sakit jiwa dan Payudara, Sang Dokter, lebih memilih merepresi rasa cintanya karena dia sendiri sebenarnya sudah berkeluarga.

Sakti berusaha keras untuk mengungkapkan cintanya terhadap Payudara dalam sebuah surat dan ini yang kemudian mengantarkannya pada pertemuan dengan Isabela, setan perempuan berjawah cantik di sebuah pekuburan tua ketika Sakti dan Bayu, sahabatnya, mencari penjual nasi goreng di malam hari. Kemudian Sakti menyadari bahwa Isabela adalah Payudara yang keluar dari lukisan di dinding-dinding kamarnya. Akan tetapi hal itu sudah terlambat karena Isabela telah menikah dengan Isabela yang kemudian dianggap sebagai tonggak perdamaian antara manusia dan setan.

Pencarian akan kekasih juga menjadi bagian penting dari Wristcutters, Zia, tokoh utama dalam film ini, mengakhiri hidupnya karena patah hati setelah putus dari pacarnya. Kemudian, ketika Zia bertemu dengan seorang temannya di pasar swalayan yang mengatakan bahwa mantan pacarnya, Desiree, juga bunuh diri dan tinggal di dunia tanpa senyum itu. Zia mencarinya dengan ditemani oleh Eugene, seorang musisi rusia yang bunuh diri dengan cara menuangkan sebotol bir ke gitar listri saat dia berada di atas panggung. Mereka kemudian bertemu dengan Mikal, seorang gadis yang ingin kembali ke kehidupannya semula karena dia yakin bahwa dia sebenarnya tidak sengaja membunuh dirinya. Zia memang bertemu dengan Desiree, tetapi pada saat yang sama dia menyadari bahwa dia telah jatuh cinta kepada Mikal.

Kedua cerita ini tidak mengisahkan cinta sebagai sesuatu yang indah melainkan sebaliknya, cinta dikisahkan sebagai sesuatu yang menyedihkan dan tragis sekaligus membodohi. Sakti dengan cintanya yang sedemikian besar kepada Payudara malah membuatnya semakin tenggelam kegilaan atau schizophrenia akut dan Zia memilih bunuh diri karena putus cinta dengan kekasihnya, Desiree. Desiree pun demikian, karena merasa bersalah, dia juga memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari atap sebuah gedung.


Dunia dalam Ketidaksadaran

Sempat disinggung di atas bahwa sebagian besar cerita terjadi di dalam dunia ketidaksadaran. Di dalam Wristcutterts A love Story, latar cerita adalan dunia dimana orang-orang yang bunuh diri hidup sesudah mengakhiri hidupnya. Di dunia itu, semua orang tidak bisa tersenyum dan di malam hari, bintang-bintang tidak pernah muncul. Sebenarnya Zia tidak benar-benar mati melainkan hanya tidak sadarkan diri dan terbaring di rumah sakit, hal ini dapat kita ketahui di akhir cerita. Sedangkan di Payudara, cerita terjadi pada realita yang berlangsung dalam ruang ligkup orang gila. Hal ini memungkinkan segala sesuatu yang ada dan terjadi menjadi sangat tidak rasional dan aneh.

Dengan latar dunia dalam ketidaksadaran memungkin penulis untuk memasukkan segala hal yang muskil, sebab identitas bisa hilang, bercampur baur, tumpang tindih, cair, rantai petanda dan penanda putus, kadang-kadang tidak memiliki referensi lagi, sementara konsep waktunya kabur. Kedua karya ini mewarkan realitas fiksi yang lain dari hanya sekedar kehidupan sehari-hari.


Yang Ajaib dan Yang Aneh

Di dalam kedua karya ini realitas-realitas yang digambarkan memang dibiarkan terwujud secara liar dan berkembang apa adanya. Hal-hal yang aneh dan ajaib menjadi sebuah kewajaran. Payudara menggabungkan kegilaan, halusinasi dan imajinasi dalam dunia yang lebih banyak bersifat mistis sesuai dengan latar budaya Indonesia yang masih mempercayai hal-hal berbau mistis. Sedangkan Wristcutters lebih memilih kehidupan setelah kematian (life after death) dengan balutan keajaiban dan sesekali dimunculkan juga hal-hal yang berbau sci-fi (science fiction) seperti adanya lubang hitam di bawah dashboar mobil Eugene yang menyerap apa saja yang jatuh ke dalamya. Hal-hal semacam ini relatif masih bisa diterima dalam dunia barat karena dalam bidang keilmuan juga diakui.

Dunia mistis dalam Payudara, diwakili dengan hadirnya Isabela dan para makhluk di dalam kuburan tua. Isabela adalah setan perempuan cantik yang meloncat-loncat seperti vampir. Isabela akhirnya menikah dengan Bayu, sahabat Sakti, dalam masyarakat Jawa ada satu kerpercayaan yang hampir mirip dengan realitas ini yaitu kepercayaan bahwa Nyi Roro Kidul menikah dengan para raja Jawa. Di dalam Payudara sendiri pernikahan ini dianggap sebagai Revolusi Kebudayaan sekaligus awal dari berakhirnya permusuhan antara setan dengan manusia yang dimulai sejak hadirnya Adam.

Kekuatan keajaiban (miracle) yang juga banyak terdapat di buku-buku anak-anak menjadi salah satu hal penting dalam Wristcutters, kepercayaan terhadap keajaiban itu divisualisasikan berdasarkan kenyataan yang berkembang di dalam masyarakat, keajaiban kadang bisa terjadi dan kadang hal itu hanya isapan jempol.


Penutup

Payudara yang mengombinasikan kegilaan dengan imajinasi, halusinasi dan ”sedikit” filsafat kemudian melahirkan kejadian-kejadian yang muskil memang dengan sengaja digunakan untuk menolak apa yang disebut rasionalitas. Sedangkan dalam Wristcutter A Love Story, dunia dalam ketidaksadaran Zia adalah tempat dimana kita bisa belajar agar tetap tersenyum meski badai menimpa kita juga sekaligus menyakinkan kita bahwa keajaiban itu memang ada karena pada akhir cerita Zia dan Mikal dipertemukan dalam satu bangsal yang sama, dan mereka saling tersenyum. Dan pada akhirnya keduanya karya ini memang sengaja mempermainkan rasionalitas yang banyak diyakini oleh orang-orang. Manusia dianggap sebagai makhluk yang rasional sekaligus irasional.

-22-2-2-

22
menjadi genap sudah
meski ada ganjil dalam
sekat pemisah yang diselempangkan
di tengah waktu, pagi tadi

2
tidak hanya bersendiri
ketika hitam-putih atau gelap terang
menjadi tajuk utama di kolom-kolom
buku yang sedang ditumpahi huruf-huruf,
angka-angka, tanda dan tetesan-tetesan asin

2
melengkapi serangkaian kalimat
ketika titik bukan lagi akhir.

: milisekon, detik, menit, jam,
hari,minggu, bulan, bahkan tahun
sudah terlewati meski hari tak pernah
saling ganti.

tak juga pernah kembali
meski kadang gambar-gambar itu
ingin diraih, disunting, atau ditambah-kurangi
agar bisa jadi cerita yang tergenapi.


*sebuah refleksi 2-2-1986 - 2-2-2008